Banyak orang mengira, untuk memulai usaha, pertimbangan
utama adalah produk yang paling menguntungkan dan risikonya kecil. Seperti jual kardus bekas , menguntungkan tapi resiko nya
kecil. Ketahuilah bahwa ada banyak fakta yang akan membuat Anda layak merenung
ulang. Simak berikut ini.
1. Pada umumnya semua jenis barang memiliki peluang mencetak
keuntungan dan keinginan. Misalnya, Anda mengira bahwa warung makan padang
lebih untung dari warung tegal. Persoalannya, jika warung makan padang Anda
tidak laku, bisakah Anda untung? Sejak pertengahan 1990-an banyak orang
berbondong-bondong membuka bisnis IT (information Technology). “ini adalah
bisnis masa depan”, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok?
Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang
menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang
memadai, misalnya barang bekas, sampah, dan limbah pabrik. Jadi,
permasalahannya bukan pada jenis produk, tetapi pasarnya.
2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan
disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM.
Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, kemudian bangkrut.
3. Ada orang yang mengira jika bisnis dimulai dengan hobi
akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobi memang membantu Anda
untuk mengetahui seluk-beluk kegiatan yang terkait dengan hobi tersebut. Namun,
ketika hobi menjadi bisnis, Anda perlu mencermati pola jual-beli yang layak
agar bisa menguntungkan usaha Anda.
4. Menjual barang yang murah belum tentu laku. Ini adalah
soal nilai yang akan diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih
laku dari pesainganya yang menjual lebih murah.
5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan
orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain,
berarti Anda harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk
meyakinkan konsumen bahwa produk yang Anda jual bermanfaat bagi konsumen.
Dengan melihat fakta tersebut, Anda kini mendapat gambaran
bahwa apabila
sewaktu-waktu mendapat tawaran bisnis yang untungnya sangat
tinggi. Jadi, bagaimana cara Anda memilih bisnis yang baru detekuni?
Beberapa langkah yang layak Anda ambil sebagai berikut:
1. Carilah sesuatu yang menyenangkan Anda. Makanan,
pendidikan, perbankan, dll. Tidak usah Anda pikirkan kegiatan itu menguntungkan
atau tidak, yang penting Anda memilih sesuatu yang menyenangkan.
2. Pasarnya bagaimana? Jika telah mengumpulkan kegiatan yang
menyenangkan, Anda bisa memulai memilih dan kegiatan menyenangkan yang pasarnya
benar-benar bagus.
3. Jika Anda sudah memilih dengan hati yang bulat,
selanjutnya carilah informasi tentang pesaing Anda. Dengan mengetahui kualitas
dan kuantitas pesaing maka Anda bisa mengukur kemampuan Anda mengembangkan
usaha.
Memilih Lokasi Usaha
Dalam teori marketing mix (bauran pemasaran), ada 4 hal
utama pemasaran, yakni product, price, place, dan promotion, disingkat 4P. Anda
harus memiliki kemampuan meramu 4 hal tersebut agar bisa sukses. Jika Anda
sudah dapat menentukan produk yang akan dijual maka Anda harus bisa menentukan
3 hal lainnya, yakni harga, lokasi, dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai
promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha Anda. Place
berarti lokasi kantor dan distribusi yang membuat konsumen mudah membelinya.
Semakin sulit lokasi dijangkau oleh konsumen maka dibutuhkan promosi yang
banyak.
4. Memasarkan Produk Dengan Praktis
Nyawa dari suatu usaha adalah pemasaran. Sebagus apa pun
produk yang akan Anda pasarkan, jika produk itu tidak laku, tidak ada artinya
bagi perusahaan Anda. Para pengusaha sukses pasti tahu calon pelangganya atau
dalam bahasa marketing adalah target market. Bukan hanya target umum, melainkan
dirinci, misalnya kalangan muda umur 20-25 tahun, pendidikan sarjana,
penghasilan lebih dari Rp 2 juta perbulan, dll. Dengan mengenali calon
pelanggan maka Anda akan lebih mudah melakukan teknik promosi agar mereka
tertarik membeli produk yang dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar