Kamis, 26 Mei 2016

Memilih Bentuk dan Lokasi Usaha yang tepat

 



Banyak orang mengira, untuk memulai usaha, pertimbangan utama adalah produk yang paling menguntungkan dan risikonya kecil. Seperti jual kardus bekas , menguntungkan tapi resiko nya kecil. Ketahuilah bahwa ada banyak fakta yang akan membuat Anda layak merenung ulang. Simak berikut ini.

1. Pada umumnya semua jenis barang memiliki peluang mencetak keuntungan dan keinginan. Misalnya, Anda mengira bahwa warung makan padang lebih untung dari warung tegal. Persoalannya, jika warung makan padang Anda tidak laku, bisakah Anda untung? Sejak pertengahan 1990-an banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis IT (information Technology). “ini adalah bisnis masa depan”, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok? Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, dan limbah pabrik. Jadi, permasalahannya bukan pada jenis produk, tetapi pasarnya.

2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, kemudian bangkrut.

3. Ada orang yang mengira jika bisnis dimulai dengan hobi akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobi memang membantu Anda untuk mengetahui seluk-beluk kegiatan yang terkait dengan hobi tersebut. Namun, ketika hobi menjadi bisnis, Anda perlu mencermati pola jual-beli yang layak agar bisa menguntungkan usaha Anda.

4. Menjual barang yang murah belum tentu laku. Ini adalah soal nilai yang akan diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih laku dari pesainganya yang menjual lebih murah.

5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti Anda harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang Anda jual bermanfaat bagi konsumen.


Dengan melihat fakta tersebut, Anda kini mendapat gambaran bahwa apabila
sewaktu-waktu mendapat tawaran bisnis yang untungnya sangat tinggi. Jadi, bagaimana cara Anda memilih bisnis yang baru detekuni? 

Beberapa langkah yang layak Anda ambil sebagai berikut:


1. Carilah sesuatu yang menyenangkan Anda. Makanan, pendidikan, perbankan, dll. Tidak usah Anda pikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting Anda memilih sesuatu yang menyenangkan.

2. Pasarnya bagaimana? Jika telah mengumpulkan kegiatan yang menyenangkan, Anda bisa memulai memilih dan kegiatan menyenangkan yang pasarnya benar-benar bagus.

3. Jika Anda sudah memilih dengan hati yang bulat, selanjutnya carilah informasi tentang pesaing Anda. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing maka Anda bisa mengukur kemampuan Anda mengembangkan usaha.

Memilih Lokasi Usaha
Dalam teori marketing mix (bauran pemasaran), ada 4 hal utama pemasaran, yakni product, price, place, dan promotion, disingkat 4P. Anda harus memiliki kemampuan meramu 4 hal tersebut agar bisa sukses. Jika Anda sudah dapat menentukan produk yang akan dijual maka Anda harus bisa menentukan 3 hal lainnya, yakni harga, lokasi, dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha Anda. Place berarti lokasi kantor dan distribusi yang membuat konsumen mudah membelinya. Semakin sulit lokasi dijangkau oleh konsumen maka dibutuhkan promosi yang banyak.

4. Memasarkan Produk Dengan Praktis
Nyawa dari suatu usaha adalah pemasaran. Sebagus apa pun produk yang akan Anda pasarkan, jika produk itu tidak laku, tidak ada artinya bagi perusahaan Anda. Para pengusaha sukses pasti tahu calon pelangganya atau dalam bahasa marketing adalah target market. Bukan hanya target umum, melainkan dirinci, misalnya kalangan muda umur 20-25 tahun, pendidikan sarjana, penghasilan lebih dari Rp 2 juta perbulan, dll. Dengan mengenali calon pelanggan maka Anda akan lebih mudah melakukan teknik promosi agar mereka tertarik membeli produk yang dijual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar