Jumat, 26 Februari 2016

Tips Sukses Terjun ke Dunia Kuliner



 
Pernahkah Anda mengamati berbagai macam tempat makan yang ada di sekitar Anda? Dalam lingkup desa saja, terdapat banyak tempat makan. Ada warung bakso, sate kambing, soto ayam, bahkan terkadang ada lima warung soto ayam dalam satu desa. Anehnya, meskipun ada banyak tempat makan, kesemuanya laris dan ramai pelanggan. Sungguh fenomena yang aneh. Fenomena aneh ini pula yang mendorong masyarakat untuk berani terjun ke bisnis kuliner.

Anggapan bahwa bisnis kuliner di Indonesia memiliki masa depan yang cerah tampaknya masih terbukti benar hingga sekarang. Jika Anda termasuk salah satu yang meyakininya, tidak ada salahnya untuk terjun ke dunia kuliner. Namun apakah semudah itu jika sudah terjun di dalamnya? Apakah nanti masih bisa bertahan karena pasti akan banyak pesaing baru? Sebelum berpikiran negatif dulu, berikut ini disajikan tips-tips untuk memulai bisnis kuliner. Awal yang baik merupakan penanda baiknya proses selanjutnya.
 1. Tentukan jenis makanan

Makanan merupakan konsep pertama yang harus dipikirkan untuk membuka restoran. Jangan fokus pada hal lain jika belum menemukan makanan yang pas untuk dicantumkan di buku menu. Tentukan apakah Anda akan membuka sate madura, warung penyetan, angkringan, atau bahkan restoran bintang lima. Mengapa demikian? Karena Anda tidak bisa menjual semu menu. Ada jutaan makanan di luar sana yang bisa dimakan. Anda harus memilih agar konsumen memiliki gambaran mengenai makanan di restoran Anda.

Setelah menentukan jenis makanan yang akan dijual, barulah Anda bisa menentukan aspek yang lain. Misalkan saja, Anda ingin membuka restoran dengan konsep pelayanan menggunakan adat Jawa. Dengan demikian, makanan yang disajikan juga harus berasal dari Jawa. Kurang tepat jika makanan yang disajikan adalah rendang atau sambal balado. Oleh karena itu, lebih baik tentukan jenis makanannya terlebih dahulu barulah aspek lain yang menyesuaikan.

2. Sambil menentukan jenis makanan, sambil mengamati

Ketika Anda sedang memilah-milih jenis makanan apa yang cocok, lakukan analisis pasar kecil-kecilan. Makanan apa yang sudah ada, makanan apa yang belum ada. Anda bisa melengkapi dunia kuliner di daerah tersebut dengan makanan yang belum ada. Jika jenis makanan yang akan dijual sudah banyak pesaingnya, pastikan restoran Anda nantinya mempunyai sesuatu yang lebih.
Seperti yang dilakukan (Briptu) Norman Kamaru, seusai dari kepolisian dan dunia hiburan, dia memasuki dunia kuliner. Menu yang dipilih adalah makanan khas Manado. Karena dia tinggal di Jakarta, keberadaan bubur Manado di sana masih jarang ditemui. Jadilah ia memutuskan untuk berjualan makanan khas Manado, salah satunya bubur Manado.

3. Jangan menjual terlalu jenis banyak makanan

Adanya anggapan semakin banyak barang yang dijual, semakin besar pula peluang pelanggan untuk membeli. Anggapan yang demikian ada benarnya namun juga ada batasnya. Dalam sebuah restoran, Anda tidak bisa menjual berbagai jenis menu dengan jumlah yang banyak. Misalkan Anda berangan-angan untuk menjual masakan Perancis, masakan Jawa, seafood, dan juga fastfood. Sebaiknya, segera tinggalkan anggapan tersebut.
Boleh menjual berbagai jenis makanan tapi pastikan memiliki nuansa yang sama. Semisal, menjual makanan khas ala Eropa, mulai dari appetizer hingga desert. Semisal juga, lontong sayur Sumatera dan Sate Padang. Boleh-boleh saja menjual makanan dengan nuansa yang berbeda, namun biasanya agak kurang cocok.

4. Tentukan suasanya yang ingin diciptakan

Suasana baru bisa diputuskan ketika jenis makanan sudah ditentukan. Dalam menentukan suasana, perlu disesuaikan dengan adat dan budaya masyarakat sekitar. Begitu juga dengan tata letak tempat tersebut. Jangan sampai restoran yang didirikan justru menimbulkan cibiran dari masyarakat. Sebagai contoh, Anda tidak bisa menciptakan restoran dengan nuansa pantai di tempat yang tidak ada pantainya. Paling tidak, Anda harus mencari lokasi lainnya.
Mengapa penentuan nuansa menjadi faktor penting? Tentu saja! Peran restoran di era modern ini sudah berubah fungsinya. Dia bukan hanya sebagai tempat untuk makan tapi juga tempat untuk mengadakan pertemuan, rapat, berkumpul dengan teman, atau bahkan hanya sekedar duduk santai sambil belajar.

Dari beberaapa tips yang saya berikan adalah beberapa tips yang banyak kekurangan , untuk memulai usaha kuliner perlu banyak usaha yang keras, misalnya dari awal sekali kamu harus memikirkan branding apa yang akan kamu berikan untuk kulinermu , kamu harus memikirkan bagaimana logo dan design design apa yang diperlukan sebagai simbolik dari restaurant mu, untuk masalah design dan logo kalian bisa mempercayakan jasa pembuatan logo , karena mereka bisa meringankan beban anda dari semua perkerjaan yang harus anda lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar